Get Gifs at CodemySpace.com

ILMU UKUR TANAH DAN PEMETAAN WILAYAH

Minggu, 05 Juni 2011



TUGAS
 ILMU UKUR TANAH DAN PEMETAAN WILAYAH


Oleh
Rumiko Rivando
0814081062

                          










JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
 2009


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Ilmu ukur tanah disebut juga plan surveying yaitu ilmu yang mempelajari cara menyajikan bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur manuia (mencakup seni dan teknologi) diatas permukaan yang dianggap datar.
Bentuk bumi merupakan pusat perhatian dan kajian dari bidang ilmu ukur tanah. Bumi pada dasarnya berbentuk sangat tidak beraturan terbukti dengan adanya pegunungan dan jurang-jurang. Ilmu ukur tanah atau plan surveying dibatasi pada cakupan wilayah yang relatif sempit yaitu sekitar antara 0.5 derajat x 5.5 derajat atau 55 km x 55 km. Ilmu ukur tanah dibagi dua pengukuran:
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah.






ALAT UKUR TANAH SEDERHANA

Ukur tanah atau dikenal pula dengan sebutan ukur wilayah (Surveying) termasuk di dalamnya pengukuran lahan pertanian adalah bidang ilmu praktis dari ilmu geodesi.
Definisi sederhana dari ukur tanah adalah menentukan posisi atau letak titik di atas atau pada perkukaan bumi. Definisi yang lebih berkembang adalah pekerjaan untuk menggambarkan keadaan fisik sebagian permukaan bumi menyerupai keadaan sebenarnya dilapangan. Produk yang sesuai dengan definisi terakhir adalah peta topografi, sedangkan jenis-jenis pekerjaan yang sederhana antara lain mengukur jarak antara dua titik, mengukur panjang dan lebar atau sisi-sisi sebidang lahan, mengukur lereng dan penggambaran bentuk sebidang lahan.
Pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas termasuk penentuan posisi titik dan pembuatan peta topografi pada dasarnya adalah melakukan pengukuran jarak dan sudut. Oleh karena itu pekerjaan utama dalam ukur tanah adalah mengukur jarak dan sudut dan berdasarkan ini pula, maka alat-alat ukur tanah adalah alat-alat yang dipersiapkan untuk mengukur jarak dan atau sudut.

Alat-alat yang digunakan ada yang tergolong sederhana dan ada yang tergolong modern. Sederhana atau modernnya alat ini dapat dilihat dari sederhana cara menggunakannya dan sederhana komponen alatnya. Alat-alat ini ada yang tergolong alat-alat pekerjaan kantor dan alat pekerjaan
lapangan. Alat kantor umumya berkaitan dengan alat tulis, gambar dan hitung, sementara alat lapangan berkaitan dengan alat-alat ukur. Alat lapangan yang dapat digolongkan sederhana antara lain meteran, kompas, teropong pendatar tangan, odometer, dan alat sifat datar sederhana tanpa teropong.

A. Meteran
Meteran, sering disebut pita ukur atau tape karena umumnya tersaji dalam bentuk pita dengan panjang tertentu. Sering juga disebut rol meter karena umumnya pita ukur ini pada keadaan tidak dipakai atau disimpan dalam bentuk gulungan atau rol, seperti terlihat pada Gambar 1.1.



Gambar 1.1. Rol Meter
Roll meter merupakan alat ukur yang berbentuk lempengan pelat tipis yang dapat digulung. Karena roll meter ini tipis dan panjang maka dapat digunakan untuk mengukur bidang yang melingkar. Roll meter ini terdiri dari bermacam-macam ukuran yaitu 3 m, 5 m, 10 m.


Kegunaan
Kegunaan utama atau yang umum dari meteran ini adalah untuk mengukur
jarak atau panjang. Kegunaan lain yang juga pada dasarnya adalah melakukan pengukuran jarak, antara lain (1) mengukur sudut baik sudut
horizontal maupun sudut vertikal atau lereng, (2) membuat sudut siku-siku,
dan (3) membuat lingkaran.
Spesifikasi Alat
Meteran mempunyai spesifikasi antara lain :
(1) Satuan ukuran yang digunakan
Ada 2 satuan ukuran yang biasa digunakan, yaitu satuan Inggris ( inch, feet, yard) dan satuan metrik ( mm, cm, m)
(2) Satuan terkecil yang digunakan mm atau cm , inch atau feet
(3) Daya muai, yaitu tingkat pemuaian akibat perubahan suhu udara
(4) Daya regang, yaitu perubahan panjang akibat tegangan atau tarikan
(5) Penyajian angka nol. Angka atau bacaan nol pada meteran ada yang
dinyatakan tepat di ujung awal meteran dan ada pula yang dinyatakan pada jarak tertentu dari ujung awal meteran.
Daya muai dan daya regang meteran dipengaruhi oleh jenis meteran, yang dibedakan berdasar-kan bahan yang digunakan dalam pembuatannya.

Jenis Meteran
(1). Pita ukur dari kain (Metalic cloth)
Meteran ini terbuat dari kain linen dan ayaman kawat halus dari tembaga atau kuningan.
Sifat alat ini adalah :
- Fleksibel
- Mudah rusak
- Pemuaian besar, sehingga ketelitiannya rendah
(2). Pita Ukur Baja (Steel tape), terbuat dari bahan baja
Sifat alat ini adalah :
- Agak kaku
- Tahan lama
- Tahan air
- Pemuaian lebih kecil , sehingga ketelitiannya tergolong agak teliti
(3). Pita Ukur Baja Aloy (Steel alloy), terbuat dari campuran baja dan nikel.Sifat meteran ini adalah :
- Hampir tidak dipengaruhi suhu, pemuaianya hanya 1/3 dari meteran baja, jadi alat ini lebih teliti
- Tahan lama dan tahan air

Cara Menggunakan
Cara menggunakan alat ini relatif sederhana, cukup dengan merentangkan meteran ini dari ujung satu ke ujung lain dari objek yang diukur. Namun demikian untuk hasil yang lebih akurat cara menggunkan alat ini sebaiknya dilakukan sebagai berikut:
a. Lakukan oleh 2 orang
b. Seorang memegang ujung awal dan meletakan angka nol meteran di titik yang pertama
c. Seorang lagi memegang rol meter menuju ke titik pengukuran lainnya, tarik meteran selurus mungkin dan letakan meteran di titik yang dituju dan baca angka meteran yang tepat di titik tersebut.

B. Kompas
Kompas adalah sebuah alat dengan komponen utamanya jarum dan lingkaran berskala. Salah satu ujung jarumnya dibuat dari besi berani atau magnit yang ditengahnya terpasang pada suatu sumbu, sehinngga dalam keadaan mendatar jarum magnit dapat bergerak bebas ke arah horizontal atau mendatar menuju arah utara atau selatan.
Kompas adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah.
Kompas adalah alat penunjuk arah yang digunakan untuk mengetahui arah utara magnetis. Karena sifat kemagnetannya, jarum kompas akan menunjuk arah utara-selatan (jika tidak dipengaruhi oleh adanya gaya-gaya magnet lainnya selain magnet bumi). Tetapi perlu diingat bahwa arah yang ditunjuk oleh jarum kompas tersebut adalah arah utara magnet bumi, jadi bukan arah utara sebenarnya.
Secara fisik, kompas terdiri atas : a) Badan, yaitu tempat komponen-komponen kompas lainnya berada; b) Jarum, selalu mengarah ke utara-selatan bagaimanapun posisinya; c) Skala penunjuk, menunjukkan derajat sistem mata angin
Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum magnetis yang bebas bergerak menunjuk arah utara magnetis dari magnetosfer sebuah planet sudah bisa dianggap sebagai kompas. Kompas jam adalah kompas yang dilengkapi dengan jam matahari. Kompas variasi adalah alat khusus berstruktur rapuh yang digunakan dengan cara mengamati variasi pergerakan jarum. Girokompas digunakan untuk menentukan utara sejati.
Lokasi magnet di Kutub Utara selalu bergeser dari masa ke masa. Penelitian terakhir yang dilakukan oleh The Geological Survey of Canada melaporkan bahwa posisi magnet ini bergerak kira-kira 40 km per tahun ke arah barat laut.
Kompas, si penunjuk arah.
Berikut ini adalah arah mata angin yang dapat ditentukan kompas.
·                     Utara (disingkat U atau N)
·                     Barat (disingkat B atau W)
·                     Timur (disingkat T atau E)
·                     Selatan (disingkat S)
·                     Barat laut (antara barat dan utara, disingkat NW)
·                     Timur laut (antara timur dan utara, disingkat NE)
·                     Barat daya (antara barat dan selatan, disingkat SW)
·                     Tenggara (antara timur dan selatan, disingkat SE)

Kompas yang lebih baik dilengkapi dengan nivo, cairan untuk menstabilkan gerakan jarum dan alat pembidik atau visir.


Kegunaan
Kompas dipakai dengan posisi horizontal sesuai dengan arah garis medan magnet bumi. Dalam memakai kompas, perlu dijauhkan dari pengaruh benda-benda yang mengandung logam, seperti pisau, golok, karabiner, jam tangan dan lainnya. Kehadiran benda-benda tersebut akan mempengaruhi jarum kompas sehingga ketepatannya akan berkurang.
Kegunaan utama atau yang umum dari kompas adalah untuk menentukan arah mata angin terutama arah utara atau selatan sesuai dengan magnit yang digunakan. Kegunaan lain yang juga didasarkan pada penunjukkan arah utara atau selatan adalah (1) penentuan arah dari satu titik/tempat ke titik/tempat lain, yang ditunjukkan oleh besarnya sudut azimut, yaitu besarnya sudut yang dimulai dari arah utara atau selatan, bergerak searah jarum jam sampai di arah yang dimaksud, (2) mengukur sudut horizontal  (3) membuat sudut siku-siku.(4) untuk menentukan letak orientasi. (5) mencari arah utara magnetis.(6) Untuk mengukur besarnya sudut peta

Spesifikasi Alat
Alat ini mempunyai spesifikasi, antara lain:
(1). Jarum magnit yang digunakan sebagai patokan mengarah ke utara atau selatan
(2). Satuan skala ukuran sudut yang digunakan derajat atau grid
Jenis Kompas
Secara garis besar dapat dikelompokan kedalam 2 jenis, yaitu :
(1). Kompas tangan, yaitu kompas yang pada saat digunakan cukup
dipegang dengan tangan
(2). Kompas statif, yaitu kompas yang pada saat digunakan perlu dipasang
pada kaki tiga atau statif. Salah satu contoh kompas ini adalah kompas
Bousol, seperti terlihat pada Gambar 1.2.
Cara Menggunakan
Cara menggunakan kompas untuk menentukan arah ke suatu tujuan
dibedakan sesuai dengan jenis kompas yang dipakai, yaitu :
(1) Untuk kompas tangan
a. Alat cukup dengan dipegang tangan di atas titik pengamatan
b. Atur agar alat dalam keadaan mendatar agar jarum dapat bergerak dengan bebas. Kalau alat ini dilengkapi dengan nivo atur gelembung nivo ada di tengah
c. Baca angka skala lingkaran yang menuju arah/titik yang dimaksud.
(2) Untuk kompas statif
a. Kompas yang sudah dipasang di atas statif didirikan diatas titik awal/pengamatan
b. Atur agar kompas dalam keadaan mendatar agar jarum dapat bergerak dengan bebas. Kalau alat ini dilengkapi dengan nivo atur gelembung nivo ada di tengah
c. Arahkan alat bidik/visir ke arah yang dituju. Baca angka skala lingkaran yang menuju arah tersebut

             Gambar 1.2. Bousol                                      
Cara menggunakan kompas untuk orientasi peta antara lain :
Ini merupakan keahlian yang mudah, dan juga merupakan hal penting pada penggunaan kompas. sbb:
Peganglah peta secara horisontal
Letakan kompas diatas bidang datar peta
Putar peta sampai garis utara pada peta (bisa ditemukan dua garis lurus berujung panah yang menunjukan utara magnetik atau bagian atas dari abjad yang terdapat di peta adalah utara peta) sampai sama dengan utara kompas.
Sekarang peta sudah terorientasi pada medan. Ini membuatnya lebih mudah dibaca.
Menghitung bearing
Setiap arah bisa dinyatakan sebagai sudut yang terhubung dengan utara. Pada militer ini disebut "Azimuth" dan bearing dinyatakan sebagai jumlah derajat. Orienteer menggambil jalan keluar yang gampang, dengan mensetting sudut pada kompasnya dan menjaga jarum kompasnya, dan ini membuat mereka tetap bergerak pada arah yang benar. Instruksi langkah-langkah mudah cara mengeset bearing ada pada dasar kompas type baseplate adalah:Letakan kompas diatas peta penunjuk arah mengarah kearah tujuan kita. Putar rumah kompas sehingga tanda panahnya yang terdapat pada dasar plastiknya paralel dengan panah yang tegambar pada peta (pastikan mata anak panahnya mengarah ke utara bukan selatan).  Pisahkan kompas dengan peta dan pengganglah peta didepan kita jadi dengan begitu arah perjalanan kita terbentang didepan kita.  Putarlah tubuh sehingga jarum kompas tepat pada tanda panah didasar rumah kompas.  Pilihlah sebuah objek jelas didepan kita yang terletak dijalur perjalanan kita, ulangi prose ini(cara ini kita bisa memutari rintangan dan tetap berada pada jalur bearing kita).
Kesalahan paling sering terjadi dalam satu waktu pembacaan kompas adalah disebabkan oleh jumlah titik stasiun. Pengaruh dari baja atau besi yang melingkupi kompas, kadang terlupakan. Memiringkan sisi kompas saat  pembacaan juga menghasilkan kesalahan (Stevens, 1965). Memiringkan kompas dengan sudut terlalu besar, dapat menyebabkan card kompas menjadi lekat dan tidak dapat berputar. Sehingga pembacaan kompas pada stasiun yang lebih tinggi dari yang lain, akan menghasilkan kesalahan. Dengan Suunto dan kompas prismatik Mark III, kemiringan maksimum untuk pembacaan yang presisi adalah 15.Listrik dapat menyebabkan medan magnet. Garis tenaga listrik dapat mempengaruhi pembacaan kompas.
C. Teropong PendatarTangan (Hand levels)
Bagian utama dari alat ini adalah teropong sebagai alat pembidik dan nivo sebagai alat yang menunjukkan kondisi mendatar dan pada pengoperasiannya cukup dipegang dengan tangan
Kegunaan
Alat ini dapat digunakan untuk :
(1) memperoleh pandangan mendatar atau titik-titik yang sama tingginga dengan ketinggian teropong.
(2) menentukan beda tinggi antara dua titik/tempat
(3) menentukan kemiringan atau lereng antara dua titik/tempat
Spesifikasi Alat
Alat ini selain dibedakan dari kelengkapan alatnya juga dibedakan dari ketelitian bacaan sudur miringnya.
Jenis Alat
Ada beberapa jenis yang tergolong kedalam alat pendatar tangan ini, antara
lain :
(1) Teropong pendatar tangan biasa
Alat ini hanya terdiri dari teropong yang didalamnya terdapat benang silang dan nivo sebagai penunjuk keadaan mendatar, seperti pada Gambar 1.3.
(2) Abney Level
Alat ini berupa teropong yang dilengkapi dengan busur setengan lingkaran, seperti pada Gambar 1.4.
Gambar 1.3. Teropong Pendatar Tangan Biasa

Gambar 1.4. Abney Level

(3) Sunto levels
Alat ini seperti abney level, tetapi lingkaran skalanya ada di dalam alat, sehingga alat ini tidak terlihat bentuk teropongnya tetapi menyerupai kotak pipih seperti korek api
Abney level dan Sunto level umumnya dikenal sebagai alat untuk mengukur lereng atau kemiringan lahan
Cara Menggunakan
Cara menggunakan antara teropong pendatar tangan biasa dengan abeny level dan sunto level agak berbeda.
a. Cara menggunakan teropong pendatar tangan biasa
- Teropong dipengang, lubang pembidiknya diletakan di depan mata, berdiri di titik awal
- Ukur tinggi mata kita, sebagai tinggi alat
- Bidikan ke sasaran, atur agar gelembung nivo tepat di benang silang mendatar, seperti terlihat pada Gambar 1.3. (Bila dimaksudkan untum menentukan beda tinggi, maka di titik yang dibidik atau titik sasaran dipasang rambu ukur, sehingga ketinggian garis bidik di titik tersebut diketahui)
b. Cara menggunakan abney atau sunto level
- Alat dipengang, lubang pembidiknya diletakan di depan mata, berdiri di titik awal
- Ukur tinggi mata kita, sebagai tinggi alat
- Bidikan ke rambu ukur yang dipasang di titik berikutnya/titik yang akan dibidik, atur bacaan bidikan sama tingginga dengan ketinggian alat
- Baca skala kemiringannya

D. Odometer
Odometer merupakan alat sederhana berupa roda yang dapat digelindingkan pada tongkat pengangannya, seperti pada Gambar 1.5. Yang paling sederhana pada rodanya dipasang per yang pada setiap putaran akan menyentuh pengangan alat dan mengeluarkan bunyi. Pada alat yang lebih maju pada pengangannya dipasang alat hitung putaran (Counter) atau bahkan alat yang langsung menyatakan jarak yang ditempuhnya, seperti halnya speedometer pada motor.

Kegunaan
Kegunaan alat ini adalah untuk mengukur jarak
Spesifikasi Alat
Spesifikasi alat ini dibedakan dari ukuran panjang jari-jari lingkarannya
Jenis Alat
Seperti telah dikemukaan di atas jenis alat ini hanya dibedakan dari kelengkapan alatnya, ada yang hanya sekedar bunyi pada setiap puaran dan bunyi itu dihitung secara manual, ada yang hitungannya dicacat pada alat hitung jumlah putarannya dan ada yang langsung menunjukkan jarak yang ditempuhnya.
Cara Menggunakan
Cara menggunakan alat ini reatif mudah, yaitu :
(1) Letakan alat di ujung satu dari objek yang akan diukur
(2) Gelindingkan rodanya menuju ujung lain dari objek yang akan diukur (Bila jarak lurus yang diinginkan, maka arahnya harus lurus, tepi bila harus belok-belok mengukuti bentuk objek yang diukur seperti jalan atau saluran, maka jalurnya harus mengikuti objek yang diukur tadi)
(3) Menghitung putaran roda
(4) Menghitung jarak, yaitu sama dengan jumlah putaran kali lingkaran roda

E. Alat Sifat Datar Sederhana Tanpa Teropong
Kegunaan
Kegunaan alat ini hampir sama dengan teropong pendatar tangan, yaitu dapat digunakan untuk :
(1). Memperoleh pandangan mendatar atau titik-titik yang sama tingginya
(2). Menentukan beda tinggi antara dua titik/tempat yang perbedaannya tidak terlalu besar
(3). Menentukan kemiringan atau lereng antara dua titik/tempat yang relative landai
Jenis Alat
(1). Jangka A
Alat ini terbuat dari reng kayu atau bambu yang dibuat menyerupai huruf A, dengan panjang kaki-kakinya yang sama. Pada bagian yang melintang dari huruf A tersebut tengahnya diberi tanda dan di atas huruf A digantungkan untung-unting, seperti terlihat pada





(2). Dua Tabung Gelas atauTabung Pipa U
Alat ini terbuat dari dua buah tabung kaca yang dihubungkan dengan pipa atau berupa tabung pipa U terbuat dari kaca atau slang pastik transparan yang dipasang di atas statif diisi dengan air.
Dengan prinsip archimides air di kedua kaki sama tinggi, maka diperoleh garis bidik yang mendatar


(3). Slang Palstik
Alat ini juga mempunyai prinsip bejana berhubungan, terbuat dari slang plastik transparan, sehingga permukaan air yang ada di dalamnya dapat terlihat dan sudah dapat dipastikan bila diatur dengan baik sehingga tidak ada gelembung udara di dalamnya, perkukaan air di kedua ujung selang tersebut mempunyai ketinggian yang sama.
Cara Menggunakan
(1). Jangka A
a. Dirikan alat, letakan salah satu kakinya di titik awal pengukuran
b. Kaki yang satu lagi diatur atau digeser-geser ke tempat yang lebih tinggi atau lebih rendah, sehingga benang unting-unting tepat berada di tengah palang mendatar jangka A nya.
(Bila hal ini sudah dicapai berarti ketinggian titik di kaki kedua sama dengan di kaki ke satu)
c. Putar kaki kesatu menuju titik pengukuran berikutnya dan atur seperti pada langkah b di atas.
(2). Pipa U
a. Dilakukan oleh 2 orang
b. Seorang mendirikan alat di titik pengukuran ke satu, mengatur alat setegak mungkin, kemudian bidikan ke rambu ukur yang dipasang di titik pengukuran berikutnya yang dipegang oleh seorang lagi
c. Baca angka pada rambu yang dibidik. Bacaan tersebut menunjukkan ketinggian garis bidik di titik tersebut yang mempunyai ketinggian yang sama dengan ketinggian garis bidik di tempat alat.
(3). Slang Palstik
a. Dilakukan oleh 2 orang
b. Seorang memegang dan meletakkan salah satu ujung slang yang
telah diisi air dan diatur jangan sampai ada gelembung udara di dalamnya dan seorang lagi membawanya ke titik pengukuran berikutnya.
c. Atur permukaan air di kedua ujung slang sampai stabil. Bila hal ini telah dicapai berarti ketinggian lokasi yang tepat dengan permukaan air di kedua ujung slang tersebut adalah sama.


Beberapa kerusakan yang sering terjadi pada alat-alat ukur tanah
Merawat dan memeriksa alat merupakan dua kegiatan yang tidak kalah
pentingnya dari membuat, memperbaiki dan menggunakannya.
Merawat alat dimaksudkan sebagai memelihara alat dengan tujuan :
a. agar alat dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama
b. agar alat dapat digunakan dengan lancar tidak terjadi hambatan, seperti
macet atau bagian tertentu lepas
c. menghindari terjadinya kerusakan, sehingga alat tidak dapat digunakan.
Dalam melakukan perawatan alat alangkah baik bila sekaligus dilakukan
pemeriksaan terhadap alat tersebut apakah masih laik atau tidak untuk
digunakan. Dari hasil pemeriksaan akan diketahui selain laik atau tidaknya
untuk digunakan atau dioperasikan juga diketahui perlunya melakukan
perbaikan, agar kerusakan yang terjadi tidak lebih parah.
Beberapa kerusakan yang mengakibatkan tidak atau kurang lakinya dari
beberapa alat, antara lain :
  • Meteran
-  Seluruh atau sebagian skala angkanya sudah tidak terlihat jelas atau terhapus
-  Ujung awal meteran sudah terputus, sehingga awal meteran tidal angka nol lagi
  • Kompas 
-  Jarum magnit sudak tidak dapat bergerak secara bebas lagi di Porosnya. Hal ini dapat terjadi karena porosnya rusak atau cairan yang tadinya ada di dalam kompas sebagian atau seluruhnya sudah habis keluar.
-  Skala angkanya sebagian atau seluruhnya sudah tidak terlihat jelas.
  • Odometer  
-  Rodanya sudah tidak bulat lagi
-  Rodanya sering macet tidak berputar
-  Bunyi atau alat penghitungnya sudah rusak
  • Teropong pendatar tangan biasa
- Nivonya rusak, atau sebagian airnya keluar, sehingga bentuk gelembung nivonya tidak  keluar atau tidak ada
- Kaca yang ada benang silang untuk melakukan pembidikan rusak atau goresan benang silangnya sudah tidak ada.
  • Abney level
-  Nivonya rusak, atau sebagian airnya keluar, sehingga bentuk gelembung nivonya tidak keluar atau tidak ada
-  Kaca yang ada benang silang untuk melakukan pembidikan rusak atau goresan benang silangnya sudah tidak ada/tidak jelas
-  Setengah lingkaran berskala/klinometernya rusak
  • Sunto level
-  Nivonya rusak
-  Lingkaran berskalanya tidak bergerak bebas

PERISTILAHAN/ GLOSSARY
Nivo adalah bejana gelas tertutup yang pada satu sisinya cenbung, berisi cairan (biasanya ether) hampir penuh,sehingga ada bagian sisa berupa gelembung udaranya (uap ether)
Nivo kotak adalah nivo dimana bejananya berbentuk kotak atau lingkaran dan sisi cembungnya berasa di bagian atas, sehingga dalam keadaan mendatar gelembungnya akan berada di tengah kotak atau lingkaran bejana tersebut.
Nivo tabung adalah nivo dimana bejananya berbentuk tabung lengkung,dan
bagian lengkungnya berasa di bagian atas, sehingga dalam keadaan
mendatar gelembungnya akan berada di tengah tabung tersebut.
Nivo U adalah nivo tabung yang diatur dengan cermin sedemikian rupa, sehingga bila berada dalam keadaan mendatar akan memperlihatkan gelembung berbentuk U
Garis nivo adalah garis khayal yang menyinggung gelembung udara yang ada di dalam nivo. Garis nivo ini mendatar seandainya gelembung nivo berada di bagian atas sisi kaca baian cembungnya dan pada posisi mendatar inilah menjadi pengertian umum garis nivo.
Garis bidik adalah garis pandangan mata kita melalui lubang teropong terus ke perpotongan benang diafragma
Benang diafragma adalah dua buah benang atau goresan silang pada diafragma membentuk salib sumbu yang berada di dalam sebuah teleskop , yang satu tegak disebut benang diafragma tegak dan yang satu lagi mendatar disebut benang diafragma mendatar.
Diafragma adalah bidang berupa lempeng kaca, dimana bayangan dari benda yang berada di depan lensa objektif akan tampak.
Benang stadia adalah dua buah benang atau goresan pada diafragma yang jaraknya sama dan sejajar dengan benang diafragma mendatar
Teleskop adalah teropong yang di dalamnya terdapat lensa objektif dan lensa okuler, sehingga dapat melihat benda jauh serta seringkali dilengkapi dengan benang diafragma sebagai pengarah bidikan
Mendirikan alat atau dengan istilah “setup” adalah memasang dan mengatur alat ukur, seperti waterpas atau teodolit yang dipasang pada kaki tiga diatas sebuah titik sampai siap atau memenuhi syarat untuk melakukan pembidikan
Membidikan alat adalah menepatkan garis bidik atau benang diafragma tegak dan mendatar tepat pada sasaran yang dibidik


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

1 komentar:

Azka Ryan Mohamad Rofik - X DPIB 6 [NChet] mengatakan...

bang jenis jenis meteran/ alat alat untuk mengukurnya dhong~

Posting Komentar